Upskilling & Reskilling: Kunci Bertahan di Era Disrupsi Teknologi
Upskilling & Reskilling: Kunci Bertahan di Era Disrupsi Teknologi
Teknologi berkembang jauh lebih cepat dari yang bisa kita bayangkan. Apa yang relevan hari ini bisa jadi sudah usang besok. Artificial intelligence, otomasi, dan digitalisasi membuat cara kita bekerja berubah drastis. Tidak heran, upskilling dan reskilling kini menjadi game changer bagi siapa saja yang ingin tetap relevan di dunia kerja modern.
Apa Itu Upskilling dan Reskilling?
- Upskilling adalah meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliki agar bisa naik level. Misalnya, seorang analis data yang memperdalam machine learning untuk memperluas perannya.
- Reskilling berarti mempelajari keterampilan baru yang mungkin berbeda dari bidang saat ini. Contohnya, seorang staf administrasi yang belajar digital marketing agar bisa beralih ke peran baru di era digital.
Keduanya sama penting, tergantung kebutuhan individu dan arah perkembangan industri.
Kenapa Penting?
Bayangkan jika kita hanya mengandalkan skill lama, sementara teknologi, tren industri, dan pola kerja terus berubah. Hasilnya? Kita bisa tertinggal, bahkan tergantikan. Sebaliknya, dengan terus belajar, kita bisa:
- Membuka peluang karier baru
- Memiliki fleksibilitas untuk berpindah peran
- Memperbesar peluang promosi
- Meningkatkan rasa percaya diri
Apa yang bisa kita lakukan?
- Ikuti pelatihan atau workshop – baik online maupun offline, banyak platform menyediakan kursus singkat yang bisa langsung diterapkan.
- Manfaatkan program perusahaan – banyak organisasi kini menyediakan program learning & development yang bisa dimaksimalkan.
- Belajar mandiri – luangkan waktu mempelajari keterampilan digital, komunikasi, kepemimpinan, atau critical thinking.
- Berani keluar dari zona nyaman – jangan takut mencoba hal baru, meskipun terasa menantang.
Era disrupsi teknologi memang penuh tantangan, tetapi juga sarat peluang. Upskilling dan reskilling bukan hanya strategi untuk bertahan, melainkan kunci untuk tumbuh dan berkembang.