Menilik Jiwa Kepempimpinan pada Karyawan

Menilik Jiwa Kepempimpinan pada Karyawan
Dewasa ini telah terjadi perubahan cara pandang perusahaan terhadap karyawan, yang pada awalnya karyawan dipandang sebagai resource, kini telah dipandang sebagai capital. Dengan adanya perubahan tersebut, dimaknai bahwa karyawan merupakan aset perusahaan yang tidak hanya dipekerjakan saja, tetapi perusahaan juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan maintainceterhadap karyawan baik secara skill maupun kesejahteraan. Oleh karena itu, memiliki karyawan yang berpotensi, terutama dalam bidang kepempimpinan, merupakan keuntungan luar biasa yang dimiliki oleh perusahaan.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengetahui ciri-ciri karyawan yang berpotensi memiliki jiwa leadership :
- Mendapatkan kepercayaan dan respek dari kolega kerja.
Kepercayaan dan respek dari karyawan merupakan dua komponen penting yang harus dimiliki oleh pemimpin. Untuk mendapatkan kedua hal tersebut, individu harus berkomitmen, bekerja keras, dan bisa diandalkan. Sehingga, apabila seorang karyawan mendapatkan kepercayaan dan respek dari kolega kerjanya, maka karyawan tersebut bisa jadi berpotensi menjadi pemimpin. - Hasil evaluasi performansi kerja yang meningkat.
Seorang pemimpin umumnya dikarakteristikkan sebagai orang yang selalu ingin berkembang. Sehingga, mereka cenderung untuk terus mengasah kemampuannya menjadi sesuatu yang lebih baik. - Memiliki tingkat EQ (Emotional Quotient)yang baik.
Kecerdasan emosi merupakan komponen penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, karena berhubungan dengan regulasi emosi. Seorang pemimpin yang baik tidak mudah tersulut emosi, dan jarang merasakan hal-hal negatif, seperti malu, khawatir, cemas, dan lain-lain. - Memiliki resiliensi yang tinggi.
Individu dengan jiwa pemimpin tidak mudah menyerah pada situasi-situasi yang sulit. Alih-alih menyerah, mereka biasanya malah semakin terpacu untuk bertahan dan mengeksekusi pekerjaan dengan maksimal. - Pintar dalam membuat keputusan dan tegas dalam bekerja.
Sebagai seorang pemimpin, sangat dibutuhkan kemampuan untuk cepat, tepat, dan tegas dalam membuat keputusan. Sehingga, karyawan yang menunjukkan sikap tersebut cenderung berpotensi menjadi seorang pemimpin.
Apabila, terdapat karyawan yang kemudian menunjukkan ciri-ciri seperti di atas, maka disarankan agar perusahaan mengambil langkah yang tepat. Hal ini sangat bermanfaat guna mewadahi dan memberikan ruang bagi karyawan tersebut untuk terus berkembang. Langkah-langkah yang dapat diambil oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan asesmen
Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan valid, pelaksanaan tes dengan alat ukur dan asesmen sangat diperlukan. Berdasarkan hasil yang didapatkan ini akan memberikan gambaran serta rujukan apakah karyawan tersebut adalah orang yang tepat sebagai seorang pemimpin.
2. Memberikan pelatihan kepempimpinan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa karyawan merupakan aset perusahaan, sehingga memberikan ruang bagi para karyawan untuk berkembang adalah tanggung jawab dari perusahaan. Salah satu contoh pelatihan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memberikan training kepempimpinan.
3. Mendorong karyawan untuk melakukan networking
Dalam membangun suatu perusahaan, networking merupakan salah satu komponen yang esensial. Oleh karena itu, sebaiknya apabila terdapat karyawan yang berpotensi menjadi pemimpin didorong untuk melakukan networking, baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan.
4. Memberikan teladan seorang pemimpin yang baik
Salah satu proses belajar yang cepat untuk diserap adalah melalui modelling, yaitu ketika seseorang mencontoh perilaku dari orang lain yang dianggap sebagai role model. Dengan adanya proses modelling tersebut, maka pemimpin harus memberikan contoh bagaimana seharusnya seorang pemimpin yang baik dalam berperilaku dan bersikap.
REFERENSI
https://hr.sparkhire.com/talent-management/how-to-identify-leadership-potential-within-your-office/
https://www.tinypulse.com/blog/determine-leadership-potential-in-employees