Grit : Perpaduan Ketekunan dan Passion

Grit : Perpaduan Ketekunan dan Passion
Sudah banyak orang yang familiar dengan istilah kecerdasan, yang dikenalkan oleh tokoh-tokoh psikologi, yaitu William James, Francis Galton, dan Alfred Binet. Sekalipun banyak perdebatan tentang dimensi dan asal-usul kecerdasan, tetapi saat ini sudah banyak digunakan secara profesional mengenai IQ, termasuk bagaimana mengukurnya dengan andal dan tepat, serta hasil apa yang diprediksinya. Namun, seperti yang dipertanyakan William James dahulu, yaitu mengapa beberapa individu bisa mencapai prestasi yang lebih dari yang lainnya dengan kecerdasan yang sama, atau bahkan lebih rendah?
Definisi
Kenyataannya selain kemampuan kognitif, daftar atribut individu untuk menunjang prestasi kemungkinan besar akan mencakup kreativitas, semangat, kecerdasan emosional (seperti yang sudah dijelaskan pada artikel Waskita sebelumnya), karisma, kepercayaan diri, stabilitas emosional, daya tarik fisik, dan kualitas positif lainnya. Salah satu kualitas pribadi yang dimiliki oleh para pemimpin terkemuka yang sukses di setiap bidang adalah grit. Grit bisa didefinisikan sebagai perpaduan ketekunan dan passion untuk tujuan jangka panjang. Grit dinilai sama pentingnya dengan IQ untuk pencapaian tinggi. Secara khusus, grit lebih dari kontrol diri atau kesadaran, yang menurut James dianggap sebagai memanfaatkan kemampuan seseorang secara maksimal (Duckworth, Peterson, Matthews, & Kelly, 2007).
Manfaat dan Temuan
Grit menuntut kerja keras untuk menghadapi tantangan, mempertahankan usaha dan minat selama bertahun-tahun terlepas dari kegagalan, kesulitan, dan kemunduran yang sedang berlangsung. Individu yang memiliki grit, mampu mendekati pencapaian, selalu memiliki stamina untuk berproses. Diibaratkan seperti Maraton, kekecewaan atau kebosanan memberi isyarat kepada orang yang tidak memiliki grit untuk menganggap sebagai sudah waktunya untuk mengubah lintasan dan memotong kekalahan (menyerah), sedangkan individu yang memiliki grit akan tetap berada di jalurnya (Duckworth dkk., 2007). Sedangkan di sisi lain, Ion, Mindu, & Gorb?nescu (2017) melakukan penelitian terhadap grit yang dikaitkan dengan kepribadian, yang mana menggunakan konsep kepribadian Big Five, ditemukan bahwa memasukkan Grit dalam lanskap kepribadian dan hasil yang terkait dengan pekerjaan adalah berlebihan, artinya tidak signifikan berhubungan dengan kepribadian seseorang.
Duckworth dkk. (2007) secara khusus melakukan penelitian untuk mengungkap lebih dalam yang disebut dengan istilah grit. Penelitian mereka menemukan berbagai macam hasil yang bisa digolongkan menjadi fakta temuan ilmiah, hasilnya adalah :
- Ditemukan bahwa individu yang memiliki grit yang lebih, ternyata telah mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi daripada individu yang kurang memiliki grit pada usia yang sama. Individu yang lebih tua cenderung lebih tinggi dalam grit daripada individu yang lebih muda, menunjukkan bahwa kualitas grit, meskipun perbedaan individu yang stabil, namun dapat meningkat selama rentang hidup. Di sisi lain, individu yang memiliki grit yang lebih, membuat lebih sedikit perubahan karier daripada rekan yang kurang memiliki grit pada usia yang sama.
- Sarjana di sebuah universitas elit yang mendapat nilai lebih tinggi dalam grit juga mendapatkan IPK lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka, meskipun memiliki skor SAT (mengukur kemampuan mental umum : “general mental ability”) yang lebih rendah.
- Grit adalah prediktor yang lebih baik dari retensi (daya tahan) seseorang daripada kontrol diri. Namun, ditemukan bahwa pengendalian diri adalah prediktor yang lebih baik untuk kinerja secara akademik.
- Seseorang yang bekerja sesuai dengan bakat dan kapasitasnya akan dengan mudah memiliki tingkat grit yang tinggi, serta jauh lebih sukses dibanding dengan seseorang yang tidak berfokus pada satu bidang. Artinya, ketika seseorang terus-menerus berlatih atau belajar, namun gritnya rendah, akan kalah dengan seseorang yang memiliki grit sekaligus bakat di satu bidang.
Cara Meningkatkan Grit dalam Bekerja
+ Cari dan Kerjarlah Passion Anda +
Passion merupakan suatu hal yang Anda sukai, namun, bisa jadi belum Anda kuasai. Setiap orang memiliki passion masing-masing, ketika bekerja sesuai dengan passion maka pekerjaan dengan situasi-kondisi apapun tetap terasa menyenangkan untuk Anda. Jika Anda belum menguasainya pun, Anda akan jauh lebih memiliki grit untuk menguasai dengan mudah dan cepat. Kuncinya adalah jika Anda memiliki rangsangan atau menurut anda menarik terhadap pekerjaan tertentu, maka itu adalah passion Anda, merupakan “panggilan” untuk Anda.
+ Bekerjakeraslah dan Konsisten +
Orang yang memiliki grit tinggi adalah orang yang selalu bekerja keras dalam bidang kerjanya. Segala hal yang dilakukannya pasti akan dilakukan dengan usaha dan hasil yang baik. Orang yang mau dan terus bekerja keras akan menumbuhkan konsistensi, sehingga akan memiliki grit yang baik untuk berhasil.
“Over years of working in a very diligent way on your weaknesses, you improve.” – Angela Duckworth
+ Membuat Segala Sesuatu Menjadi Bermakna +
Hal ini penting jika Anda terlanjur memasuki bidang kerja yang mungkin tidak sesuai dengan passion Anda. Anda bisa berusaha untuk membuat bidang kerja Anda selalu bermakna, sehingga akan menyenangkan untuk Anda, kemudian akan muncul grit dalam diri Anda.
+ Berkumpullah dengan Orang-orang yang “Satu Frekuensi” atau Mempunyai Grit Tinggi +
Seperti ungkapan klasik bahwa lingkungan mempengaruhi Anda. Atau seperti yang dinasehatkan oleh Bob Sutton, seorang profesor di Stanford, yaitu “Ketika Anda mengambil pekerjaan sebaiknya lihatlah orang-orang yang akan menjadi rekan kerja Anda, karena bisa jadi mereka tidak bisa menjadi seperti Anda, tetapi Anda akan menjadi seperti mereka.”
Sumber
Duckworth, A. L., Peterson, C., Matthews, M. D., & Kelly, D. R. (2007). Grit: Perseverance and Passion for Long-Term Goals. Journal of Personality and Social Psychology, 92(6), 1087–1101. https://doi.org/10.1037/0022-3514.92.6.1087
Ion, A., Mindu, A., & Gorb?nescu, A. (2017). Grit in the workplace: Hype or ripe? Personality and Individual Differences, 111, 163–168. https://doi.org/10.1016/j.paid.2017.02.012
Leis, M. (n.d.). How to Apply the Grit Psychology to Your Work | Scoro. Retrieved June 12, 2020, from https://www.scoro.com/blog/how-to-apply-the-grit-psychology-to-your-work/